Mendaki Gunung Suci Pusuk Buhit

Pusuk buhit adalah salah satu gunung berapi (G.Sibayak, Sinabung, Sorik Merapi) yang terdapat di Sumatera Utara. Gunung ini memiliki ketinggian 1972 mdpl (meter diatas permukaan laut) dan mencakup beberapa desa di Kecamatan Sianjur Mula-mula dan Kecamatan Pangururan.


Untuk mencapai kabupaten Samosir ada dua jalur/ akses yang bisa dicapai dari Medan. Pertama, yaitu melalui Kabupaten Karo ke arah Sidikalang (Kab. Dairi) melewati menara pandang Tele menuju pangururan. Jalur ini disebut jalur darat menuju Kabupaten Samosir. Jalur yang kedua yaitu jalur air, melalui Kab. Simalungun dengan menyebrang dari parapat menuju desa Tomok menuju kota Pangururan. de


Untuk mencapai Puncak Gunung Pusuk Buhit terdapat beberapa jalur yang bisa dillalui, namun umumnya ada dua jalur yang sering dilalui yaitu dari Desa Huta Ginjang, Kecamatan Sianjur Mula-mula dan Desa Aek Rangat, Kecamatan Pangururan. Dari Desa Huta Ginjang, jalur tergolong mudah. Terdapat akses jalan yang beraspal untuk menuju puncak Gunung Pusuk Buhit. Jalur ini juga akan melewati lokasi-lokasi wisata seperti Aek Sipitu Dae, kawasan batuan sakral serta perkampungan suku batak pertama yaitu Sianjur Mula-mula.


Jalanan berliku yang melewati 7 lapis perbukitan mengakibatkan akses yang dilalui cukup jauh. Tak jarang terlihat jalan terasa menjauhi puncak gunung tersebut. Dari akses ini, dapat memakan waktu 7 s.d 8 jam perjalanan dengan berjalan kaki.


Bagi para penghobi petualangan, jalur dari Desa Aek Rangat merupakan jalur yang tepat dan favorit. Padang ilalang dan rerumputan mendominasi jalur ini. Pohon pinus yang tumbuh dengan jarang serta perbukitan dari sisa aktivitas vulkanisme Gunung Api Toba Purba menjadikan panorama alam yang sangat luar biasa. Dari gunung ini kita juga dapat menyaksikan Matahari terbit (sunrise) ataupun pada saat matahari terbenam (sunset).



Di sekitar kawasan Gunung Pusuk Buhit juga terdapat tanaman langka yaitu Bunga Abadi atau Bunga Edelweis. Jumlahnya memang tidak sebanyak di Gunung-gunung Pulau jawa (G. Sumeru atau G. Gede Pangrango), namun kawasan ini merupakan tempat terakhir tumbuhnya  bunga Edelweis di Sumatera Utara yang belum punah. Sebelumnya di Gunung Sinabung juga terdapat bunga tersebut, namun sudah punah karena eksploitasi yang berlebihan oleh para pendaki atau masyarakat sekitar.


Tak jauh dari puncak Gunung Pusuk Buhit, juga terdapat Gua disekitar kawasan tersebut. Konon menurut cerita, Gua ini dijadikan sebagai tempat persembunyian para leluhur suku Batak. Tak heran jika banyak yang melakukan ritual di depan gua tersebut. Ada mitos beredar bahwa gua tersebut tembus ke daerah selatan Aceh. Namun sampai saat ini, belum ada penelitian lebih lanjut tentang gua tersebut. Untuk mengetahui lebih lengkap tentang Gunung Pusuk Buhit, berikut gambaran singkat tentang sejarahnya



Sejarah Pusuk Buhit

Gunung Pusuk Buhit merupakan gunung tinggi sisa dari letusan gunung api Toba Purba yang maha dahsyat. Letusan gunung ini tercatat sebagai yang paling besar sepanjang sejarah dunia. Tercatat sedikitnya 4 kali Gunung Toba Purba meletus untuk kapasitas yang cukup besar. Masing-masing terjadi pada 800.000, 300.000, 75.000 dan 45.000 tahun lalu. Tiap kali ia meletus, memunculkan kaldera-kaldera baru.



Letusan pertama menciptakan kaldera di wilayah selatan yakni Kaldera Porsea-Balige. Letusan kedua melahirkan kaldera di utara, yakni Kaldera Haranggaol. Letusan ketiga menimbulkan Kaldera Sibandang dengan Pulau Samosir. Letusan terakhir memunculkan Kaldera Bakkara dengan Pulau Simamora sebagai lubang magmanya.


Menurut foklor, di gunung inilah pertama kali, Deak Parujar, yang menurut keyakinan tradisi merupakan dewi penciptaan orang Batak, memulai menciptakan kehidupan. Ia pun menurunkan generasi selanjutnya yakni Si Raja Batak. Si Raja Batak inilah yang kemudian dianggap generasi awal dimulainya peradaban modern masyarakat Batak.

Sianjur Mula Topa


Si Raja Batak mulanya membuka kampung di Sigulatti, punggung Pusuk Buhit. Situs perkampungannya itu masih bisa dilihat sampai sekarang yakni, berupa rumah adat Batak yang konon dibangun oleh pemerintah atas prakarsa masyarakat dan lembaga adat-budaya.


Selanjutnya Si Raja Batak membuka perkampungan baru, tepat di kaki Gunung Pusuk Buhit. Kampung itu disebut Sianjur Mula-mula & Sijambur Mula Toppa. Kampung tersebut berada di garis lingkar pegunungan Pusuk Buhit. Tepatnya di Sebelah Barat (Sianjur Mula-mula) yang di kuasai oleh Raja Guru Tatea Bulan, anak perama raja batak dan di Sebelah Timur (Sianjur Mula Topa) yang dikuasai oleh Raja Isumbaon anak kedua si raja batak.

Hal yang perlu di Perhatikan :

1.      Gunung Pusuk Buhit merupakan Gunung Sakral / Keramat. Selain merupakan tempat pertama turunnya si Raja Batak, tempat ini juga sering dijadikan untuk uacara adat istiadat serta pertapaan. Sehingga bagi para pendaki, diharapkan mampu menjaga sikap dan menjauhkan pikiran dari hal-hal yang tidak logis.

2.      Memasok kebutuhan air secukupnya. Sebab dari kedua akses jalur pendakian, hanya sedikit sumber air yang dapat ditemui. Sehingga perlu sekali untuk memasok air secukupnya bagi kebutuhan pendakian dan keperluan sehari-hari (jika ingin camp).

3.      Memakai lotion/ sun cream. Jalur pendakian yang terbuka serta matahari yang terasa begitu terik akan terasa menyengat kulit. Sangat disarankan untuk memakai lotion atau menggunakan lengan pakaian yang panjang untuk menghindari gesekan-gesekan kulit pada ilalang.


4.      Menggunakan jasa pemandu. Lokasi gunung keramat dan sakral tersebut tersohor sampai ke belahan dunia. Aura magis terasa begitu saat hendak ataupun selesai pendakian. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan serta menjaga adat istiadat dan kesakralan gunung tersebut, hendaknya mengetahui etika pendakian dan menggunakan jasa pemandu yang terbiasa melakukan kesana.

Dari desa Limbong, terdapat juru kunci atau pemandu lokal yang mau mengantarkan serta menjelaskan sejarah tentang gunung tersebut. Untuk dari Desa Aek Rangat, tidak ada pemandu lokal. Disarankan untuk menggunakan jasa guide dari Medan atau guide di Kab. Samosir.


Bagaimana dengan para Sohib Nature apakah kalian tertarik mengunjungi destinasi wisata ini? Jika tertarik silahkan hubungi admin kami dan segera tentukan tanggal keberangkatannya. Ayo kita dukung kawasan Geopark Nasional Danau Toba menjadi Kawasan Geopark Internasional (Cagar Budaya Dunia) dan wisata Indonesia semakin maju.








Sumber :http://sohibnature.blogspot.co.id/?m=1

Buat kamu kurang alat,bisa sewa di Sohib Camp di Belakang toko roti Judens simp kwala.Jl Jamin Ginting. telp/wa 082165503612.


Kalau mau beli kamu juga bisa kunjungi Toko Pilar Outdoor di Jl Dr. Mansur no 76 c





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Sewa Tenda Sohib Camp Sewa Tenda Camping Medan

Keindahan bukit Holbung